Tuesday, November 6, 2007

menikmati pijat plus


Pijat sekedar relaksasi atau seks? Kali ini tim investigasi Singgalang mengangkat lika-liku dunia pijat-memijat. Selain menawarkan pijat kebugaran, ternyata panti pijat juga menyediakan layanan seks sesaat.

Di Kota Padang, sudah sejak tiga tahun terakhir bermunculan tempat-tempat pijat di beberapa sudut kota. Banyak anggapan dari berbagai kalangan terkait urusan pijat memijat ini. Tidak hanya sekedar untuk membuat tubuh bugar. Namun, pijat tidak hanya membuat tubuh menjadi rileks dan terasa bugar, tetapi konon dapat pula melancarkan peredaran darah hingga menyembuhkan penyakit.
Sudah baran tentu, semua orang mengetahui apa itu pijat. Pijat, bahkan sudah dikenalkan sejak kita masih bayi. Sehingga ada bermacam jenis pijat seperti refleksi, tradisonal bahkan yang paling hot namanya pijat plus-plus.

Makin banyaknya tempat pijat, juga meramaikan dunia prostitusi. Tempat pijat sering disalahgunakan oleh pemiliknya menjadi tempat prostitusi terselubung.

“HD” adalah salah satu tempat pijat di Kota Padang yang cukup bersih. Ruang pijatnya hanya dibatasi dengan selembar tirai. Sehingga aktifitas para pemijat dan tamunya dapat terkontrol. Di tempat seperti ini cukup sulit untuk melakukan aktivitas di luar pijat, karena cenderung terbuka.

Di tempat ini juga dilengkapi dengan berbagai sarana lain. Selain pijat, tamu yang datang juga bisa menikmati fasilitas relaksasi lainnya, seperti sauna atau mandi uap maupun berendam dengan air panas. Tempat pijat yang dilengkapi sarana penunjang lain, sudah barang tentu cukup mahal.

Sayangnya, untuk menarik peminat, kenyataannya banyak tempat pijat yang menawarkan hal lain. Banyak tempat prostitusi yang berkamuflase sebagai tempat pijat. Untuk sekali pijat di sana, cukup mengeluarkan sebanyak Rp100 ribu.

Seperti yang diutarakan Indah, 35 (bukan nama sebenarnya). Ia mengaku berasal dari pulau Jawa. Ia baru enam bulan berada di Kota Padang.

Semula ia datang ke kota ini bertujuan mencari pekerjaan. Karena lahan pekerjan yang minim, akhirnya ia terdampar di salah satu tempat pijat di dekat Pantai Padang dengan gaji seadanya.

“Gaji saya tergantung banyaknya tamu yang datang ke tempat ini. Rata-rat per bulannya sayang mendapat uang dari majikan Rp150ribu. Uang sebanyak itu mana cukup untuk diberikan kepada keluarga di kampung,” ujarnya.

Untuk menambah pengahasilannya, jika diminta, ia bersedia memberikan layanan tambahan jika sesuai dengan harga yang disepakati dengan tamunya.

“Awalnya memang bertentangan dengan hati nurani. Lama kelamaan kahirnya saya menjadi terbiasa. Bahkan sekarang saya sering memancing tamu untuk mendapatkan layanan tamabahan. Pijat luar dalam,” ujarnya tersenyum renyah.

Lain lagi dengan Indah. Sonya, 26 (juga bukan nama sebenarnya), secara terang-terangan mengakui bahwa ia telah lama bekerja sebagai tukang pijat. Baik pijat yang sebenar pijat maupun pijat plus.

Selain menjadi pekerja di salah satu tempat pijat, Sonya juga menerima panggilan dari tamu-tamu hotel yang membutuhkan jasa tukang pijat. Untuk hal ini, ia bekerjasama dengan petugas hotel.

“Door to door, bang. Kalau ada tamu hotel yang menggunakan jasa tukang pijat, petugas hotel menghubungi saya melalui handphone,” katanya.

Diakuinya, ia lebih senang menerima panggilan tamu hotel daripada tamu yang datang ke tempat pijat ia bekerja. Selain pijat, yang pasti tamu hotelnya selau minta layanan plus, uang yang diterimanya dari tamu tersebut lumayan banyak. Apalagi jika si tamu merasa mendapat service memuaskan.

“Jika saya melayani tamu hotel, dalam satu malam saya bisa mengantongi uang sebesar Rp800ribu hingga Rp1juta,” katanya lagi.

Kenyataan ini membuat panti pijat yang sesungguhnya, maupun pekerjanya merasa tercoreng. Bahkan, banyak pula yang malu mengaku menjalani pekerjaan sebagai pemijat. Di sisi lain, godaan untuk melayani kencan cukup deras di kalangan pemijat yang bekerja di panti-panti pijat.

Gaji yang cenderung rendah membuat mereka mengharapkan pendapatan lain dengan memberi pelayanan khusus bagi tamunya. Sehingga, menjadi pemijat plus dianggap sebagai celah untuk mendapat uang dengan mudah.

Dengan kemampuan pijat sekedarnya, wanita muda dengan tubuh mulus ini, ikut meramaikan etalase etalase panti pijat. Mereka tidak sekedar memberi pelayanan pijatan, tetapi juga menawarkan tubuhnya sebagai jasa pemuas syahwat.

Wanita-wanita muda cantik inilah yang menghiasi sejumlah panti pijat. Di antara mereka, selain berumur 20-an, juga terdapat yang masih berumur belasan.

Kebanyakan, mereka adalah pencari kerja yang ujung-ujungnya menjadi pemijat plus. Selain memijat para tamu, mereka juga memberi layanan kencan. Bahkan, tamu pun diberi pijatan khusus di alat vital.

Menceburkan diri menjadi pemijat yang sekaligus penghibur lelaki, sesungguhnya mereka jalani karena penghasilan sebagai pemijat tidak terlalu besar. Sedangkan untuk keluar sebagai karyawan panti pijat, tidaklah mudah, karena terikat kontrak.

Sadar bahwa pemijat plus bukanlah pekerjaan yang baik, membuat banyak kalangan ini menutupi pekerjaan sesungguhnya di hadapan keluarga. Sehingga, yang diketahui keluarga, hanyalah mendapat hasil jerih payah mereka, tanpa tahu bahwa mereka termasuk golongan perempuan pemuas nafsu lelaki.

Menanggapi fenomena ini, Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (SatPol PP) Kota Padang Budhi Erwanto mengakui bahwa di Kota Padang terdapat lebih kurang dari 15 tempat pijat.

“Kita masih kesulitan untuk mengidentifikasikan apakah ada di salah satu tempat pijat yang ada itu menawarkan jasa tambahan alias plus-plus,” kata Budhi.

Budhi menegaskan, bila ada laporan dari masyarakat bahwa diantara tempat pijat yang ada itu melakukan kegiatan mesum, Satpol PP Kota Padang tidak akan pandang bulu, siapapun pemiliknya, akan ditindak tegas. Jika terbukti diantara tempat pijat itu yang tidak mengantongi izin usaha, maka akan ditutup.

Mengenai izin usaha untuk tempat pijat ini, pemerintah kota telah menetapkan aturan bahwa di sekitar pemukiman penduduk, dekat sekolah, rumah ibadah dan fasilitas umum tidak dibenarkan membangun tempat pijat ini.

Pihaknya sering melakukan penertiban di berbagai tempat pijat. Hanya saja ketika sampai ke tempat pijat itu, ia tidak menemui adanya pijat plus-plus. Yang ditemukan hanya pelanggaran tidak adanya pemilik memiliki izin usaha.

“Kami berharap, demi ketertiban bersama, jika ada masyarakat yang mengetahui pijat plus-plus ini, segera beritahu. Setiap pelanggaran tentu akan ditindak,” katanya lagi

3 comments:

dhef said...

Blog yang saya cari Setelah seharian bekerja buat melepas penat?? ditambah cerita diblog ini yang menggelikan, heheheh tks iformasinya!! bagaimana kalau setelah anda spa anda mencoba permainan dewasbobet.com

OBAT KUAT SOLO said...

Gambar Penis | Gambar Vagina | Pembesar Penis Alami minyak lintah papua minyak lintah | alat bantu sex | obat kuat | pembesar penis | vimax | pembesar penis | obat KLG asli | cara menghilangkan tato | toko barat | pembesar penis di solo | pusat kubah | pelangsing badan | agar kembali perawan | vimax asli Pembesar Penis Alami LINTAH OILvimax asli vimax
| pembesar penis
| klg herbal
| obat klg
| pembesar penis klg
| klg asli
cobra oil super
cobra oil
klg asli
toko solo
vimax
pusat kubah
PEMBESAR PENIS

Aking Beauty said...

highly qualified and all his articles are very helpful for those who do not know
Alat Bantu Sex
, bagi pria yang ingin menambah ukuran alat vital pria dengan obat pembesar penis,salah produk obat pembesar penis yang sangat ampuh yaitu obat klg asli untuk proses lebih cepat dan maksimal cukup baik menggunakan
alat pembesar penis

dan tidak lupa buat wanita yang masih jomblo bisa menggunakan
Alat Bantu Sex Wanita, vibrator pretty love, dan untuk pria yg lagi kesepian bisa menggunakan
Alat Bantu Sex pria, Boneka full body