Sunday, May 11, 2008

Pelayanan Spa ‘’Plus’’ Dampak Negatifnya Luas

Munculnya isu pelayanan plus (praktik esek-esek) di bsinis spa, tergantung dari komitmen manajemen usaha spa, apakah concern memberikan pelayanan yang baik dan bertanggung jawab atau tidak. Ini penting bagi para terapis yang akan bersentuhan langsung dengan para konsumen.

Demikian antara lain diungkapkan salah seorang trainer spa, Didit, baru-baru ini. Dikatakan, isu miring – pelayanan plus dapat mencoreng bisnis spa pada umumnya. Karenanya dia meminta mereka yang melakukan praktik semacam itu tak meneruskan usahanya, karena dampak negatifnya luas.

Lebih baik sajikan pelayanan spa yang baik dan bertanggung jawab, dengan demikian akan mendatangkan manfaat positif, baik bagi konsumen maupun pelaku bisnis spa.

Dia mengatakan, untuk menangkal terjadinya pelayanan plus ini, maka pelayana spa sebaiknya dilakukan di tempat yang agak terbuka. Ini bertujuan aktivitas pelayanan spa juga bisa diawasi manajemen, dan tiap ada perilaku yang mengarah pada pelayanan plus itu, dapat dicegah sedini mungkin. Intinya, terapis juga perlu dibekali pengetahuan berkomunikasi yang baik, sehingga mereka bisa memberikan pengertian kepada konsumen iseng.

Pebisnis spa lainnya, Kristiani menambahkan, pelayanan spa yang baik memang mengacu pada etika dan kesopanan. Dengan cara ini, konsumen takkan berpikir macam-macam saat mendapatkan pelayanan spa, utamanya saat massage, maupun terapi lainnya.

Dia juga memandang isu pelayanan plus di sejumlah spa perlu dibuktikan dulu, bila perlu ada aparat yang melakukan pemeriksaan, sehingga isu miring tak menyebar luas di masyarakat. Jika terbukti ada maka usaha itu pantas ditutup.

‘’Bagi saya, spa yang merupakan pelayanan terapi air untuk kesehatan tubuh seharusnya jauh dari isu miring itu, kecuali massage yang mengkondisikan terapis dan konsumen melakukan kontak langsung. Namun demikian, jika terapis telah dibekali etika pelayanan yang sopan, maka praktik macam itu takkan pernah ada di spa,’’ ujarnya. *